Ramadhan Kali Ini Terpanas Sepanjang Sejarah di Sebagian Wilayah Dunia
Riyadh (SIB)
Sepuluh negara Timur Tengah memulai puasa Ramadhan pada hari Rabu (11/8). Keputusan itu diambil pertama oleh Arab Saudi, sesudah melalui sidang itsbat para ulama di negeri kerajaan itu, memutuskan hari ini (Rabu) sesudah melihat bulan. Negara-negara di Timur Tengah yang mulai Ramadhan adalah Saudi Arabia, Jordan, Qatar, United Arab Emirates, Kuwait, Lebanon,Yaman, Libya, Palestina, dan Turki.
Sementara Ramadhan kali ini akan menjadi yang terpanjang dan terpanas dalam 25 tahun terakhir, dan para dokter mengatakan mereka yang berpuasa mereka harus ekstra hati-hati selama bulan suci untuk menghindari dehidrasi.
Hasan al Hariri, kepala Dubai Astronomi Group dan anggota proyek observasi Bulan Sabit Islam, sebuah organisasi multinasional yang melakukan pengukuran resmi astronomi untuk kalender lunar Islam, mengatakan tahun 2010 sejauh ini yang paling panas dalam sejarah catatan iklim.
“Tahun ini suhu dan perubahan iklim yang tidak biasa. Kami melihat suhu tinggi dimana kita belum pernah sebelumnya melihatnya – misalnya, suhu mencapai 33 derajat Celcius di Moskow,” katanya menegaskan. Dia mengatakan bahkan tempat yang panas yang lebih panas dari biasanya adalah suhu di Madinah, Arab Saudi, mencapai 63 derajat Celcius (!) pada musim panas kali ini. “Terakhir kali iklim panas seperti tahun ini agak mirip dengan tahun 1998,” katanya.
Ramadhan dimulai 10 atau 11 hari lebih awal setiap tahun, karena didasarkan pada kalender bulan. Pada saat awal Ramadhan mendekati titik balik matahari musim panas, pada tanggal 21 Juni, hari menjadi semakin panjang, dan hari tumbuh lebih pendek sewaktu Ramadhan mendekati titik balik matahari musim dingin. Ramadhan dimulai sekitar waktu yang sama setiap 33 tahun. Siklus tersebut berarti bulan suci Ramadhan kali ini akan menjadi yang terpanjang pada seperempat abad.
Sementara itu, suhu tinggi diprediksi tahun ini berkisar dari 45.2 derajat C hingga 49.2 derajat C, menurut laporan dari Pusat Nasional untuk Meteorologi dan Seismologi. Suhu terendah akan berkisar dari 25.5 derajat C hingga 29.1 derajat C pada malam hari.
“Akan ada lebih banyak kasus dehidrasi karena panas dan matahari musim panas,” kata Dr. Khaliq Raza Khan, seorang dokter buruh di Asannaya Medical Centre di Dubai. Dia mengatakan dia menerima 5-6 kasus per hari selama jam terakhir Ramadhan, dan ia memprediksi hal yang sama tahun ini.
Namun, katanya, kebanyakan orang memutuskan untuk tidak berbuka puasa meskipun beberapa fatwa memungkinkan berbuka ketika berpuasa menyebabkan kesulitan dan kesehatan. “Penyesuaian tubuh dan kemauan dari orang yang berpuasa memberinya kekuatan untuk melanjutkan puasa dalam kasus-kasus seperti itu, kata dokter itu. Dia merekomendasikan orang yang berpuasa untuk banyak meminum air dan makan garam dan lemon untuk menghindari dehidrasi.
Sebuah fatwa terbaru dari Otorita Umum Islam Negeri & Wakaf UEA telah membolehkan berbuka puasa bagi mereka yang pekerjaannya membutuhkan tenaga dan kekuatan, dengan syarat bahwa mereka tetap harus memulai harinya dengan berpuasa dan boleh berbuka jika sudah tidak sanggup lagi. Hussam Subh, seorang paramedis di Abu Dhabi, mengatakan bahwa selama dua tahun terakhir ia merawat sekitar enam kasus orang yang pingsan dan dehidrasi dalam sehari di sore hari bulan Ramadhan.(Eramuslim/g)
sumber :http://hariansib.com/?p=135372
Tidak ada komentar:
Posting Komentar